Hentakun
Borneo Tribune, Pontianak
Mahasiswa asal Kabupaten Sekadau yang tengah menuntut ilmu di Kota Pontianak resmi memiliki organisasi. Organisasi itu bernama Forum Mahasiswa Dayak Kabupaten Sekadau yang disingkat FMDKS.
Bertempat di Rumah Betang Jalan Sutoyo Pontianak, Ketua Paguyuban Patih Singaria Kanibertus Mangguk, S.Pd melantik pengurus harian FMDKS. Pelantikan tersebut selain dihadiri pengurus Paguyuban Patih Singaria, juga dihadiri pengurus Rukun Ayong Mualang. Hadir pula para sesepuh dan pembina forum, yakni Cosmas Apolonaris, SE, Tanto Yakobus, S.Sos, Petrus Ase, Amd, Martinus Sudarno, SH, John, S.Sn dan tokoh masyarakat Sekadau di Pontianak, Drs. Robertus Isdius, M.Si.
Sedangkan mahasiswa yang tergabung dalam forum tersebut hadir hampir 300 orang lebih. Mereka menyaksikan acara pelantikan itu dengan khidmat.
Forum mahasiswa tersebut dipimpin oleh Reymond Yesse. Yesse terpilih dalam Musda beberapa waktu lalu. Dalam pelantikan tersebut selain penyerahan bendara (petaka) forum, juga diserahkan AD/ART forum oleh salah seorang pembina.
Dalam sambutannya, Cosmas Apolonaris menyampaikan agar forum ini menjadi wadah untuk bersatunya mahasiswa-mahasiswi dari Kabupaten Sekadau, baik yang tergabung dalam Paguyuban Patih Singaria yang berasal dari Sungai Sekadau maupun dari Rukun Ayong Mualang yang berasal Belitang.
Sementara itu Robertus Isdius mengharapkan agar forum ini menjadi wadah komunikasi baik antar pribadi maupun forum dengan Pemkab Sekadau.
Isdius juga mengingatkan kepada mahasiswa asal Sekadau, agar selalu berhati-hati dan menjaga diri karena para mahasiswa jauh dari orang tua. “Karena jauh dari pengawasan orang tua, maka aktiflah di forum seperti ini, agar kalian bisa saling menjaga satu sama lain,” pesan Isdius.
Lebih jauh Isdius mengharapkan, agar mahasiswa menggunakan secara maksimal untuk belajar. Akitivas jangan hanya sebatas di forum saja, sebagai kabupaten baru yang sedang giat-giatnya membangun, Sekadau butuh SDM yang banyak. “Untuk itu mahasiswa juga turut ambil bagian dalam mengkaji, mengkritisi dan turut memantau sejauhmana pembangunan di Sekadau dilaksanakan,” kata Isdius.
Sementara itu, Tanto Yakobus dalam pengarahannya mengingatkan mahasiswa yang notabene kaum muda agar menjaga pergaulan. “Sebagai anak muda yang jauh dari kontrol orangtua di kampung, kita mesti pandai dalam pergaulan. Jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas, sebab bahaya AIDS mengintai di mana-mana,” ingat Tanto.
Data Dinkes Sekadau, ada 14 orang yang positif terinveksi virus AIDS/HIV. “Itu perlu diwaspadai, sebab penyebarannya seperti fenomena gunung es,” ujar Tanto.
Lebih jauh Tanto Yakobus yang juga Caleg Partai Demokrat dapil Sanggau-Sekadau itu minta mahasiswa agar memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya. “Mahasiswa punya peran strategis dalam pembangunan Sekadau ke depan, karena adik-adek semua calon pemimpin Sekadau, kita harus siap jadi pemimpin di daerah sendiri,” ujar Tanto disambut riuh tepuk tangan mahasiswa.
Lebih jauh pria asal Landau Mentawan Kecamatan Nanga Taman itu mengingatkan mahasiswa untuk menggunakan kepercayaan orang tua dengan belajar sungguh-sungguh dan jangan menjadi mahasiswa abadi.
John, S.Sn dari Paguyuban Ayong Mualang menyampaikan agar sebagai mahasiswa yang berasal dari Sekadau, harus bersikap kritis. “Kita ingin Sekadau maju seperti kabupaten lain di Kalbar, selain itu kita harus mengembangkan identitas Sekadau, terutama dalam bidang seni dan pariwisata. Sebab Sekadau kaya potensi pariwisata,” kata alumni Institut Seni Indonesia Yogjakarta itu dengan semangat.□
Sabtu, 31 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar