Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan sampah tidak dapat dipisahkan. Manusialah yang menyebabkan adanya sampah sebagai bagian dari proses pemanfaatan sumber daya untuk berbagai kepentingan, baik pada skala rumah tangga, kantor, pasar, maupun industri.
Sebuah daerah perkotaan atau wilayah permukiman yang padat penduduknya, sampah menjadi masalah yang klasik. Saat berbicara mengenai sampah, yang segera muncul di dalam pikiran kita adalah disitu ada tong atau tempat pembuangan sampah, sampah yang berserakan di pinggir jalan, dan sebagainya.
Namun, ironisnya, kebanyakan masyarakat belum peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
"Meskipin sudah ada tong atau tempat pembuangan sampah tetapi mereka sepertinya kurang peduli, tak heran sampah ada dimana-mana," ujar Hermes Dick, dalam penyempaian laporan Pansus LKPJ Bupati Sekadau tahun 2007 di ruang sidang DPRD Sekadau, Kamis (8/10) kemarin.
Akibatnya, menurut Hermes, sampah tersebut benar-benar menjadi "sampah, termasuk tempat sampah yang didesain bagus-bagus akhirnya menjadi sampah.
"Peran masyarakat dalam mensukseskan pembangunan di Kabupaten Sekadau ini sangat diperlukan termasuk kesadaran dalam membuang sampah," katanya.
Untuk memahami pentingnya arti sampah ini, menurut Hermes pemerintah perlu melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat. Dikatannya setidaknya melalui sosialisasi tersebut ada beberapa pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat dalam memerangi sampah. Dengan demikian, kedepan perlahan-lahan kota Sekadau yang tercinta ini bisa nampak lebih asri dan menarik.□
Kamis, 22 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar