Abun: Tugas Pemerintah Bina Umat Beragama
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Sabtu (27/9) sore sekitar pukul 16.00 WIB, Gereja Katolik Santo Gabriel di Lamau, Dusun Sejirak diresmikan pengunaannya oleh Wakil Bupati Sekadau, Abun Ediyanto, SE, MM. Selanjutnya pemberkatan dilakukan oleh Uskup Sanggau, Mgr. Yulius Mencucini, Cp.
Dalam sambutannya, Abun, mengatakan, pemerintah Kabupaten Sekadau bersama Kantor Departemen Agama tetap melakukan pembinaan secara rutin kepada umat beragama dengan mengacu pada surat edaran bersama Menteri Agama RI No. 9/ 2006, tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum komunikasi umat beragama dan pendirian rumah ibadah.
Dengan memiliki rumah ibadah yang memadai, lanjut Abun kiranya umat Katolik di Lamau khususnya dapat menjalankan ibadah keagamaan dengan nyaman tertib dan tenang. Disamping itu kiranya umat Katolik semakin termotivasi untuk lebih rajin menjalankan ibadahnya, demi peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lebih lanjut kata Abun, kebijakan Pemkab Sekadau dalam pembinaan umat beragama tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Sekadau Tahun 2006-2010, yang arahnya pada upaya peningkatan pemahaman, penghayatan, pengalaman dan pengembangan nilai-nilai agama peningkatan kerukunan umat beragama yang merupakan implementasi untuk mewujudkan kabupaten yang maju mandiri dan demokratis.
Peresmian gereja Katolik ini merupakan momentum yang sangat penting dan memiliki makna yang strategis dalam pembinaan umat beragama di Kabupaten Sekadau. "Saya berharap dengan peresmian gereja Katolik di Lamau akan dapat mempermudah umat untuk beribadah, mempererat hubungan dan komunikasi antar umat gereja sehingga dapat memberikan konstribusi positif dalam membangun mental dan spiritual masyarakat di Lamau.
Sementara itu dalam kotbahnya, Mgr. Yulius Mencucini, Cp mengatakan, gereja adalah sebagai tempat persekutuan umat untuk berdoa. Sebagai bentuk realisasi hal tersebut selaku uskup, Yulius meminta agar gereja yang baru saja diresmikan dan diberkarti ini menjadi tempat yang suci bagi umat Katolik di Lamau untuk melakukan ibadah.
“Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh umat Katolik dalam hidup bermasyarakat adalah mengutamakan sikap cinta kasih dan selalu rendah hati kepada sesama. Demikian juga dengan umat Katolik yang di Lamau, agar semangat solidaritas yang sudah tertanam dengan baik dapat kembangkan. Karena hal tersebut menjadi satu kesatuan umat Katolik,” kata Yulius.
Menurut laporan panitia, gereja Katolik ini secara fisik belumlah rampung seratus persen. Karenanya, pada pertengahan Januari nanti, Keuskupan akan memberikan bantuan Rp15 juta untuk merampungkannya. Dan Dana itu seperti yang dikatakan panitia unutk pembuatan pagar, dan latai yang rencananya akan menggunakan keramik.
Hal senada dikatakan Pastor Paroki Rawak, Petrus, Cp, agar gereja yang sudah berdiri kokoh, benar-benar digunakan untuk beribadah. "Jangan menunggu pastor ada baru sembayang," ujar pastor asal Italia ini.
Berdirinya gereja Katolik ini hasil swadaya masyarakat Lamau, sebagian dana dari keuskupan, paroki, donator, perusahaan, Pemkab Sekadau dan departemen agama. Atas segala sumbangsih dari semua pihak, Jelimi selaku panita pendirian gereja mengucapkan ribuan terima kasih atas kerendahan hati semua pihak yang telah ikut serta dalam mendukung berdirinya bangunan gereja Katolik di Lamau, Dusun Sejirak Kecamatan Sekadau Hulu.□
Rabu, 21 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar