Rabu, 21 Januari 2009

Jalan Negara Tetap Merana

Hartono
Borneo Tribune, sekadau

Status jalan negara tidak lantas membuat jalan tersebut mulus. Bahkan karena statusnya tersebut, justru membuat jalan-jalan tersebut kondisinya semakin tidak terurus, akibat panjangnya birokrat.
Nah, itulah yang terjadi dengan jalan negara yang tepat membelah ibukota Kabupaten Sekadau. Jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan Kabupaten Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu tersebut kondisinya benar-benar memprihatinkan.
Ketika saya tanyakan ke pihak terkait soal jalan tersebut, jawabnya pasti klasik. Itu tanggung jawab pemerintah pusat, karena statusnya jalan negara. Bayang, gara-gara status jalan tersebut, kota yang seharusnya bagus lumpurnya tercecer di mana-mana. ”Hampir semua jalan dilapisi lumpur bila hujan. Tapi kalau kemarau debunya minta ampun,” kata Mulyono, salah seorang warga Sekadau yang saya temui Rabu kemarin.
Sekarang lanjut Mulyono, sudah memasuki musim hujan, ”Lihatlah, genangan air hampir terjadi di sepanjang jalan. Itu artinya jalan tersebut terdapat lubang-lubangnya dengan ukuran yang bervariasai,” kata Mulyono.
Akibat kerusakan jalan yang semakin parah, bukan hanya kendaraan saja yang mengalami kesulitan bila melintas, tapi para pejalan kaki pun merasakan kesulitan. ”Belum lagi suasana malam hari, sudah berlumpur, gelap lagi,” ujar Mulyono.
Karenanya, kata Mulyono, bukan hanya dirinya yang prihatin dengan kondisi jalan tersebut, tapi semua warga mengeluhkan hal yang sama. "Kenapa kondisi kita selalu begini," tanya Mulyono yang memang tidak tahu bahwa status jalan di kotanya itu adalah jalan negara.
Memang bagi masyarakat awam, mereka tidak mau tahu apakah jalan tersebut statusnya jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten atau jalan kampung sekali pun. Sebab di mata mereka, itu semua tanggung jawab pemerintah. Mereka tidak paham birokrasi dan siapa yang mesti bertanggungjawab dengan kondisi jalan tersebut.
Kembali ke Mulyono. Memang sejauh ini ada perbaikan, tapi sebatas ditampal saja, bukan dibangun secara permanen. "Pengerjaannya juga asal-asalan tuh," kata Mulyono cuek. Tak heran dalam hitungan bulan jalan itu rusak kembali. Mulyono menambahkan selain mempersulit kendaraan dan pengguna jalan kaki, juga berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas. "Baru beberapa hari yang lalu, seorang bapak jatuh akibat nabrak lubang," kata Mulyono.
Lebih lanjut Mulyono mengatakan, meskipun hanya sebagai masyarakat kecil, namun suaranya juga berarti. Buktinya terpilihnya anggota dewan maupun gubernur berkat suara dari rakyat. "Bukan hanya anggota Dewan saja yang komentarnya mesti didengar, tapi orang kecil seperti kami juga harus didengar oleh pemerintah," kata Mulyono menaruh harapan kepada pemerintah.
Dengan tanpa banyak komentar Mulyono berharap agar pemerintah terkait, bisa secepatnya melakukan perbaikan jalan tersebut demi kepentingan bersama.□

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Sekadau, Kalimantan Barat, Indonesia
Adalah Bupati Kabupaten Sekadau periode 2005-2010 hasil pemilihan langsung oleh rakyat Kabupaten Sekadau, berpasangan dengan Abun Ediyanto, SE, MM. Jabatan lain sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sekadau.

Blog Archive

Powered By Blogger